Bersama para penggawa dan inang pengasuhnya, melalui Kerajaan Padang mereka menyusuri sungai untuk mencari hunian baru. Mereka kemudian bermukim di Tanjung Marulak, sekarang masuk dalam wilayah Kecamatan Rambutan. Namun, kehidupan Datuk Bandar Kajum belum juga tentram. Pasalnya, ia terus diburu oleh tentara Kerajaan Raya.
karena itu, Datuk Bandar Kajum memindahkan pemukimannya. Bersama pengikutnya, ia lantas mendirikan hunian di atas tebing yang tinggi. Pemukiman itu sekarang berlokasi di Kelurahan Tebing Tinggi Lama, Kecamatan Padang Hilir. Di tempat itu juga terdapat makam keturunan Datuk Bandar Kajum, yang kemudian diyakini sebagai cikal bakal nama Tebing Tinggi.
Periode Kerajaan Padang Cikal bakal Kota Tebing Tinggi tidak terlepas dari sejarah Kerajaan Padang. Cerita berawal pada 1607, saat Sultan Iskandar Muda dari Aceh mengirim banyak pembesar kerajaan ke berbagai wilayah Sumatera. Salah satunya adalah Umar, yang mendarat di Bandar Khalifah dan berhasil menguasai wilayahnya. Selanjutnya, Umar memperluas kekuasaannya hingga ke pedalaman Hulu Raya dan sampai di wilayah Bajenis (sekarang Kota Tebing Tinggi).
Lahirnya Kota Tebing Tinggi
Untuk melaksanakan pemerintahan, dibentuk Dewan Kota bernama Gementeeraad, yang beranggotakan sembilan orang. Dari sembilan orang tersebut, lima di antaranya adalah orang Eropa, tiga orang Bumiputera, dan satu orang Timur Asing. Kemudian pada 1 Juli 1917, Kota Tebing Tinggi resmi berdiri. Oleh sebab itu, setiap tanggal 1 Juli diperingati sebagai Hari Jadi Kota Tebing Tinggi.
https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/25/110000479/asal-usul-nama-dan-sejarah-kota-tebing-tinggi?page=all